Psikoedukasi penerapan komunikasi asertif sebagai strategi menjaga kesehatan mental remaja
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Remaja sering mengalami kesulitan dalam mengekspresikan perasaan dan pendapat secara terbuka, yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan komunikasi asertif pada remaja melalui kegiatan psikoedukasi. Kegiatan dilaksanakan di SMA IT HSI Bekasi pada 24 Mei 2025, diikuti oleh 19 siswa, menggunakan pendekatan partisipatif dengan metode ceramah, diskusi, dan audio-visual. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test serta pengisian kuesioner Rathus Assertiveness Schedule. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan peningkatan signifikan (p < 0,05) pada pemahaman siswa tentang komunikasi asertif setelah intervensi. Sebagian besar siswa berada pada kategori asertivitas sedang (57,9%) dan tinggi (36,8%). Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan komunikasi asertif.
Kata kunci: Komunikasi Asertif ; Psikoedukasi ; Remaja
Abstrak
Remaja sering mengalami kesulitan dalam mengekspresikan perasaan dan pendapat secara terbuka, yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan komunikasi asertif pada remaja melalui kegiatan psikoedukasi. Kegiatan dilaksanakan di SMA IT HSI Bekasi pada 24 Mei 2025, diikuti oleh 19 siswa, menggunakan pendekatan partisipatif dengan metode ceramah, diskusi, dan audio-visual. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test serta pengisian kuesioner Rathus Assertiveness Schedule. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan peningkatan signifikan (p < 0,05) pada pemahaman siswa tentang komunikasi asertif setelah intervensi. Sebagian besar siswa berada pada kategori asertivitas sedang (57,9%) dan tinggi (36,8%). Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan komunikasi asertif.
Kata kunci: Komunikasi Asertif ; Psikoedukasi ; Remaja
Article Details
Section
Articles
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Remaja sering mengalami kesulitan dalam mengekspresikan perasaan dan pendapat secara terbuka, yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan komunikasi asertif pada remaja melalui kegiatan psikoedukasi. Kegiatan dilaksanakan di SMA IT HSI Bekasi pada 24 Mei 2025, diikuti oleh 19 siswa, menggunakan pendekatan partisipatif dengan metode ceramah, diskusi, dan audio-visual. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test serta pengisian kuesioner Rathus Assertiveness Schedule. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan peningkatan signifikan (p < 0,05) pada pemahaman siswa tentang komunikasi asertif setelah intervensi. Sebagian besar siswa berada pada kategori asertivitas sedang (57,9%) dan tinggi (36,8%). Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan komunikasi asertif.
Kata kunci: Komunikasi Asertif ; Psikoedukasi ; Remaja
Abstrak
Remaja sering mengalami kesulitan dalam mengekspresikan perasaan dan pendapat secara terbuka, yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan komunikasi asertif pada remaja melalui kegiatan psikoedukasi. Kegiatan dilaksanakan di SMA IT HSI Bekasi pada 24 Mei 2025, diikuti oleh 19 siswa, menggunakan pendekatan partisipatif dengan metode ceramah, diskusi, dan audio-visual. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test serta pengisian kuesioner Rathus Assertiveness Schedule. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan peningkatan signifikan (p < 0,05) pada pemahaman siswa tentang komunikasi asertif setelah intervensi. Sebagian besar siswa berada pada kategori asertivitas sedang (57,9%) dan tinggi (36,8%). Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan komunikasi asertif.
Kata kunci: Komunikasi Asertif ; Psikoedukasi ; Remaja